Sekolah Islam Terpadu dan Madrasah

Sekolah Islam Terpadu dan Madrasah

Alih-alih tidak mau kalah dengan sekolah Negeri, Kian hari sekolah swasta semakin banyak ragamnya. Termasuk sekolah swasta Islam yang terbagi menjadi dua macam. Sekolah Islam terpadu (SIT) dan sekolah Islam Madrasah. Pada perkembangannya Sekolah Islam terpadu lebih populer nih daripada Madrasah. 

Apasih alasannya? Dan apa perbedaan antara keduanya? Mari kita bahas.

keunggulan Sekolah Islam Terpadu dan Madrasah

1. Berdiri di bawah Dinas Pendidikan

Perbedaan sekolah Islam terpadu dan Madrasah yang pertama yaitu departemen yang menaunginya. Sekolah Islam terpadu berdiri di bawah naungan Diknas (Dinas Pendidikan). Tentunya perihal sistem belajar dan kurikulumnya mengikuti aturan Diknas yang kemudian diperkaya dengan nila-nilai Islam. Hal ini berbeda dengan Madrasah yang berada di bawah naungan Kemenag. Tentunya sistem dan kurikulumnya mengikuti aturan Kemenag.

2. Ilmu Pengetahuan Umum Dan Agama Yang Seimbang

Sekolah Islam terpadu hakikatnya adalah sekolah umum yang kemudian ketambahan dengan nilai Islam. Jadi dalam pengajarannya, SIT berusaha menyeimbangkan antara ilmu umum/ilmiah dan ilmu agama/akhirat. Sedangkan Madrasah lebih menonjolkan nilai-nilai Islam. 

3. Fasilitas yang lengkap dan memadai

Perbedaan sekolah Islam terpadu dan Madrasah selanjutnya adalah terkait fasilitas. Biaya di SIT memang lebih tinggi dari Madrasah. Namun sesuai dengan biayanya, fasilitas SIT menjadi lebih lengkap dan memadai.

4. Sistem belajar Fullday 

Perbedaan sekolah Islam terpadu dan Madrasah berikutnya terletak pada sistem waktu belajarnya. SIT menerapkan sistem belajar sehari penuh dari pagi hingga sore (fullday). Sebab adanya jumlah pelajaran yang lebih banyak. Harapannya anak lebih banyak menghabiskan waktu di sekolah untuk belajar. Dengan begini orang tua tidak perlu khawatir tentang pergaulan anak. Sedangkan Madrasah menerapkan jam belajar normal seperti sekolah umum lainnya. 

Latar Belakang SIT dan Madrasah

Perbedaan sekolah Islam terpadu dan Madrasah juga terletak pada latar belakang sejarahnya. Keberadaan sekolah Islam terpadu sendiri merupakan fenomena baru dalam bentuk sistem pendidikan Islam Indonesia. Sampai akhir tahun 1970-an, sistem pendidikan Indonesia terbagi menjadi dua atau dikotomi. Antara sistem pendidikan Diknas dan Kemenag.

Sistem Diknas condong kepada ilmu ilmiah atau dunia, sedangkan kemenag dengan sistem yang lebih condong kepada keagamaan. 

Dengan adanya reformasi tahun 1980-an, ada upaya dari masyarakat untuk mendobrak sistem pendidikan yang ada dengan gagasan “terpadu” yang menggabungkan keduanya. Ilmu umum/dunia dan ilmu keagamaan. Sehingga kemajuan Indonesia akan selaras dengan kemajuan moralitasnya. 

Jauh sebelum ada kata terpadu. Sudah ada perombakan kurikulum tersebut dengan nilai-nilai terpadu. Seperti kemunculuan sekolah Muhammadiyah di Yogyakarta dan adabiyah, diniyah school di Sumatera Barat. 

Saat ini SIT yang berakar dari sekolah umum berada di bawah Diknas bersama dengan sekolah umum atau Negeri sedangkan Madrasah berada dibawah Kemenag.   

Kurikulum

Pada kurikulum dasar, sekolah Islam terpadu tetap memiliki pedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang menjadi acuan Diknas lalu diperkaya nila-nilai Islam. Jadi dalam penerapan-nya menggabungkan pendidikan umum dan agama menjadi satu kurikulum. 

Tidak ada yang namanya sekuler dalam belajar, memisahkan pelajaran umum dengan pelajaran agama. Seperti halnya pelajaran umum; matematika, IPA,IPS, bahasa, jasmani, keterampilan semua sesuai dengan pedoman dan panduan nilai Islam. Sementara dalam pelajaran agama, kurikulum menyesuaikan dengan pendekatan konteks modern, dan kemanfaatannya.

semoga bermanfaat.

Jazakumullah Khairan. Terimakasih.

Tinggalkan Komentar