Cara mengembangkan kecerdasan emosional anak. Tiap orang tua pasti menginginkan anak yang cerdas. Mayoritas masyarakat memahami bahwa kecerdasan anak hanya berupa skor IQ yang tinggi. Kecerdasan ini akan menentukan masa depan anak. Dengan kata lain akan yang memiliki IQ tinggi diasumsikan akan memiliki kesuksesan besar di masa depan. Namun riset terbaru menemukan bahwa ada satu faktor lain yang jauh lebih mempengaruhi kesuksesan tersebut yaitu EQ atau kecerdasan emosional.
Kemampuan anak dalam memahami dan mengelolah emosinya dengan baik merupakan definisi dari kecerdasan emosiona. Hal ini akan membantu anak untuk berinteraksi dengan teman dan lingkungannya. Dampaknya mereka lebih percaya diri. Kedua kecerdasan di atas saling mensupport. IQ akan mengantarkan anak untuk meraih prestasi akademik. Sedangkan EQ membantu mereka mengatur stress, bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman, dosen serta masyarakat. Pintar bidang akademik membutuhkan dukungan kemampuan untuk menginterpretasikan diri pada lingkungan. Mereka harus bisa menjelaskan nilai-nilai akademik tersebut kepada orang lain agar bisa dimanfaatkan. Bisa juga sekadar untuk membantu mereka mencari solusi melalui diskusi. Maka tidak heran jika ada yang menyebutkan bahwa kecerdasan emosional lebih menentukan keberhasilan seseorang.

Cara meningkatkan EQ. Kabar baiknya melatih kecerdasan emosional ini bahkan oleh orang tua sendiri di rumah. Yuk disimak sebagai berikut:
Bantu anak anda mengenal emosi mereka
Mereka harus dilatih untuk mengenal dan mengendalikan emosi mereka. Salah satu cara saat ia bermain tanyakan perasaan mereka. Jika terdapat tindakan yang kasar seperti melempar mainnya, ajari cara untuk mengalihkan perasaan tersebut dengan cara yang lebih baik. Dengan sering menanyakan hal tersebut lambat-laun ia akan mengenal jenis perasaan yang dialami. Mengajari mereka mengatasi atau mengalihkan agar perasaannya lebih baik melatihnya untukmengontrol.
Membangun empati anak
Didiklah mereka dengan lebih peka kepada orang lain. Misalnya jika temannya nangis,karena mainnya rusak. Coba tanyakan bagaimana perasaannya jika mesinnya rusak? Apakah akan sedih atau tidak? Lalu ajari mereka berempati terhadap temannya dengan bertanya maukah mereka membantu memperbaiki atau meminjamkan mainannya sendiri?
Ajarakan mereka bergotong royong
Cara ini bisa diajarkan dengan mudah di rumah. Misalnya jika sedang beres-beres rumah.Ajak anak untuk membereskan mainannya. Atau saat tengah memasak meminta bantuan anak untuk mengaduk masakan. Makin sering kita mengajaknya bekerja sama melakukan pekerjaan mereka akan makin terbiasa. Dengan demikian IQ mereka makin berkembang
Kembangkan rasa percaya diri
Nah untuk hal ini lakukan melalui pemberian motivasi terhadap impian mereka. Jika mereka masih gagal melakukannya, ajarilah agar tidak menyerah. Kegagalan merupakan bagian dari keberhasilan . Lalu bantu mencari cara lain yang bisa mereka tempuh untuk meraihnya.
Ajari mereka memecahkan masalah
Masalah adalah cara terbaik untuk belajar. Menanyakan kendala yang dihadapi anak baik di sekolah maupun di rumah. Lalu bantu mereka menulis permasalahan itu. Seperti jika mereka kesal pada temanya, minta mereka untuk menuliskan pada kertas apa yang menyebabkan mereka kesal. Lalu menuliskan juga apa yang diinginkan. Bantu mereka menemukan cara terbaik untuk menyelesaikan masalah itu dengan memberinya beberapa pilihan.
Menjadi teladan yang baik
Anak memiliki kemampuan untuk mengkopi perilaku orang terdekat mereka, termasuk orang tua dan guru. Penting untuk mencontohkan cara berperilaku yang baik. Misalnya jika kita mengajari mereka untuk selalu berkata jujur, maka kita juga harus melakukan hal demikian. Tak jarang orang tua tanpa sadar mengajari anak untuk berbohong. Misalnya jika ada tamu yang tidak ingin ditemui, jika mengajari merekanya mengatakan kita lagi di luar sehingga tidak ada di rumah.
Mari bergabung bersama kami dan bertumbuh bersama dalam kebaikan.
Whatsapp SD IT : 0895379611276, Whatsapp SMP IT Fullday : 081327020427, Whatsapp SMP IT Boarding : 081327020427
Telp (0274) 372615